0

Merubah Photo jadi kartun dengan Photoshop CS3

Posted by Rian Bahtiar on 02.18

0

script WEB2 modul 7

Posted by Rian Bahtiar on 22.49
SECURE PROGRAMMING

buat file login.php

<?php
if(isset($_POST[submit])==true) {
$plaintextuname = 'bejo';
$chipertextpass = md5('bejo');

if (($_POST[uname] == $plaintextuname) && (md5($_POST[pass]) == $chipertextpass)) {
echo '<center> Berhasil </center>';
}
else {
    echo '<center> Gagal </center>';
    }
    }
  
    $login .= '<form method=\'post\'>';
    $login .= '<table border=\'0\' align=\'center\'>';
    $login .= '<tr> <td> Username</td> <td> <input type=\'text\'name=\'uname\'></td></tr>';
    $login .= '<tr> <td> Password</td> <td> <input type=\'password\'name=\'pass\'></td></tr>';
    $login .= '<tr> <td colspan=\'2\'><input type=\'submit\'value=\'login\' name=\'submit\'></td></tr>';
        $login .= '</form>';
       
        print $login;
    ?>

0

PBO modul 5 "interface"

Posted by Rian Bahtiar on 20.01
Praktikum

kelas SpeedMotor.java

public interface SpeedMotor
{
    public void tambahKecepatan();
    public void kurangiKecepatan();
}


0

PUISI

Posted by Rian Bahtiar on 17.57

IBU

engkau adalah pahlawanku,
  engkau adalah penyelamat dalam hidupku,
    tanpamu q tidak akan hadir di dunia ini, 
      engkau adalah bidarari terindah yang pernahku lihat selama ini..

----------------

terimakasih atas pengorbananmu, 
  tidak akan ada sosok yang bisa menggantikan peranmu,
---siapapun dimanapun dan kapanpun---

----------------

pengorbananmu tidak akan pernah bisa terbalaskan oleh apapaun,
  maafkan jika q telah membuat hatimu kecewa,  
    terimakasih atas doa-doa yang telah engkau panjatkan,
      karena tanpa doa-doamu hal apapun yang dilakukan terasa sia-sia..

----------------

engkau tidak pernah menuntut apapun dariku,
  engkau juga tidak akan pernah meminta apapun dariku,
    begitu mulianya dirimu, 
      dan begitu sucinya hatimu..

----------------

Terimakasih atas pengorbananmu,
  kasih sayangmu,
    perhatianmu,
      dan perlindunganmu selama ini... 
            -            
                                           |  
         --|--    I LOVE u MOM...................    --|--
                                   |
            -

0

Proses dan Manajemen Proses

Posted by Rian Bahtiar on 07.58

Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan utilitas sistem atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses ”child” akan dibuat oleh shell sesuai perintah yang diberikan. Setiap kali instruksi dibe rikan pada Linux shell, maka kernel akan menciptakan sebuah proses-id. Proses ini disebut juga dengan terminology Unix sebagai sebuah Job. Proses Id (PID) dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (terdaftar pada /etc/inittab).
Beberapa tipe proses 
a. Foreground
Proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada terminal (interaktif, dialog
b. Batch
Proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial (satu persatu). Proses Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan terminal.
c. Daemon
Proses yang menunggu permintaan (request) dari proses lainnya dan menjalankan tugas sesuai dengan permintaan tersebut. Bila tidak ada request, maka program ini akan berada dalam kondisi “idle” dan tidak menggunakan waktu hitung CPU. Umumnya nama proses daemon di UNIX berakhiran d, misalnya inetd, named , popd dll.
SINYAL


Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dari dan ke proses lainnya. Proses mengirim sinyal melalui instruksi “kill” dengan format

kill [-nomor sinyal] PID
Nomor sinyal : 1 s/d maksimum nomor sinyal yang didefinisikan system

Standar nomor sinyal yang terpenting adalah :

MENGIRIM SINYAL


Mengirim sinyal adalah satu alat komunikasi antar proses, yaitu memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus dikendalikan. Berdasarkan sinyal yang dikirim ini maka proses dapat bereaksi dan administrator/programmer dapat menentukan reaksi tersebut.
Mengirim sinyal menggunakan instruksi

kill [-nomor sinyal] PID
Sebelum mengirim sinyal PID proses yang akan dikirim harus diketahui terlebih dahulu.
MENGONTROL PROSES PADA SHELL
Shell menyediakan fasilitas job control yang memungkinkan mengontrol beberapa job atau proses yang sedang berjalan pada waktu yang sama. Misalnya bila melakukan pengeditan file teks dan ingin melakukan interrupt pengeditan untuk mengerjakan hal lainnya. Bila selesai, dapat kembali (switch) ke editor dan melakukan pengeditan file teks kembali.

Job bekerja pada foreground atau background.
Pada foreground hanya diper untukkan untuk satu job pada satu waktu. Job pada foreground akan mengontrol
shell – menerima input dari keyboard dan mengirim output ke layar.
Job pada background tidak menerima input dari terminal, biasanya berjalan tanpa memerlukan interaksi.
Job pada foreground kemungkinan dihentikan sementara (suspend), dengan menekan [Ctrl-Z].
Job yang dihentikan sementara dapat dijalankan kembali pada foreground atau background sesuai keperluan dengan menekan ”fg” atau ”bg ”. Sebagai catatan, menghentikan job sementara sangat berbeda dengan melakuakan interrupt job
(biasanya menggunakan [Ctrl-C]), dimana job yang diinterrup akan dimatikan secara permanen dan tidak dapat dijalankan lagi.

MENGONTROL PROSES LAIN


Perintah ps dapat digunakan untuk menunjukkan semua proses yang sedang berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan format :

ps –fae atau ps -aux
Beberapa versi UNIX mempunyai utilitas sistem yang disebut top yang menyediakan cara interaktif untuk memonitor aktifitas sistem. Statistik secara detail

dengan proses yang berjalan ditampilkan dan secara terus-menerus di-refresh . Proses ditampilkan secara terurut dari utilitas CPU. Kunci yang berguna pada top adalah

s – set update frequency
u – display proses dari satu user
k – kill proses (dengan PID)
q – quit
Utilitas untuk melakukan pengontrolan proses dapat ditemukan pada sistem UNIX adalah perintah killall. Perintah ini akan menghentikan proses sesuai PID atau job number proses.

status proses untuk bekerja di mode CLI atau commad line interface maka untuk berpindah maka tekan ctrl + alt + f2
secara bersamaan maka akan langsung ke mode CLI percobaan pertama adalah kita akan melihat proses yang sedang berjalan maka kita ketik ps maka akan muncul PID , TTY, STAT, Command.

$ ps
PERCOBAAN 1 : STATUS PROSES


7. Instruksi ps (process status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (Sleepin g) dan R (Running), COMMAND merupakan instruksi yang digunakan.

$ ps
analisa : command ps akan menampilkan PID, TTY, STAT dan COMMAND dari proses yang ada.
8. Untuk melihat faktor/elemen lainnya, gunakan option –u (user). %CPU adalah presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut, %MEM adalah presentasi system m emori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan, START adalah kapan proses tersebut diaktifkan
$ ps -u
anallisa  : digunakan untuk melihat proses yang sedang dijalankan oleh user yang sedang login.
9. Mencari proses yang spesifik pemakai. Proses diatas hanya terbatas pada proses milik pemakai, dimana pemakai teresbut melakukan login
$ ps –u (user)
analisa : hampir sama dengan ps -u, namun lebih mendetail.
10. Mencari proses lainnya gunakan opsi a (all) dan au (all user)
$ ps –a
analisa : digunakan untuk melihat proses yang sedang berjalan, hampir sama dengan command ps
$ ps –au
analisa : digunakan untuk melihat proses dari semua user
PERCOBAAN 2 : MENAMPILKAN HUBUNGAN PROSES PARENT DAN CHILD
12. Ketik ps –eH dan tekan Enter. Opsi e memilih semua proses dan opsi H menghasilkan tampilan proses secara hierarki. Proses child muncul dibawah proses parent. Proses child ditandai dengan awalan beberapa spasi.
$ ps -eH
analisa : digunakan untuk melihat proses parent dan child, pada proses parent akan muncul paling awal sedangkan child akan muncul di bawahnya dengan jarak spasi yang berbeda.
13. Ketik ps –e f dan tekan Enter. Tampilan serupa dengan langkah 2. Opsi –f akan menampilkan status proses dengan karakter grafis (\ dan _)
$ ps –e f
analisa :  hampir sama dengan perintah sebelumnya, hanya saja ada tambahan \ _
14. Ketik pstree dan tekan Enter Akan ditampilkan semua proses pada . sistem dalam bentuk hirarki parent/child. Proses parent di sebelah kiri proses child. Sebagai contoh proses init sebagai parent (ancestor) dari semua proses pada sistem. Beberapa child dari init mempunyai child. Proses login mempunya i proses bash sebagai child. Proses bash mempunyai
proses child startx. Proses startx mempunyai child xinit dan seterusnya.
$ pstree
analisa : digunakan untuk menampilkan proses parent dan child yang ada dengan bentuk bercabang-cabang, parentnya yaitu init .
15. Ketik pstree | grep mingetty dan tekan Enter.
Akan menampilkan semua proses mingetty yang berjalan pada system yang berupa console virtual. Selain menampikan semua proses, proses dikelompokkan dalam satu baris dengan suatu angka sebagai jumlah proses yang berjalan.
$ pstree | grep mingetty
analisa : digunakan untuk mencari semua proses yang berhubungan dengan proses mingetty dan semua proses tersebut dikelompokkan lagi dengan susunan angka sebagai proses yang sedang berjalan
16. Untuk melihat semua PID untuk proses gunakan opsi –p.
$ pstree –p
analisa: sama dengan perintah pstree, namun kali ini akan terlihat PID dari masing-masing proses.
17. Untuk menampilkan proses dan ancestor yang tercetak tebal gunakan opsi –h.
$ pstree –h
analisa : sama dengan perintah pstree, namun kali ini parent init akan dicetak dengan huruf tebal
PERCOBAAN 3 : MENAMPILKAN STATUS PROSES DENGAN BERBAGAI FORMAT
10. Ketik ps –e | more dan tekan Enter. Opsi -e menampilkan semua proses dalam bentuk 4 kolom : PID, TTY, TIME dan CMD.
$ ps –e | more
Jika halaman penuh terlihat prompt –More– di bagian bawah screen,
tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
analisa : digunakan untuk menampilkan proses yang ada dalam 4 kolom
11. Ketik ps ax | more dan tekan Enter. Opsi a akan menampilkan semua proses yang dihasilkan terminal (TTY). Opsi x menampilkan semua proses yang tidak dihasilkan terminal. Secara logika opsi ini sama dengan opsi –e.
Terdapa 5 kolom : PID, TTY, STAT, TIME dan COMMAND.
$ ps ax | more
Jika halaman penuh terlihat prompt –More– di bagian bawah screen,
tekan q untuk kembali ke prompt perintah
analisa : digunakan untuk menampilkan proses baik yang dihasilkan terminal maupun tidak.
12. Ketik ps –e f | more dan tekan Enter. Opsi –e f akan menampilkan semua proses dalam format daftar penuh.
$ ps ef | more
Jika halaman penuh terlihat prompt –More– di bagian bawah screen,
tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
analisa : digunakan untuk menampilkan keterangan proses secara lengkap.
13. Ketik ps –eo pid, cmd | more dan tekan Enter. Opsi –eo akan menampilkan semua proses dalam format sesuai definisi user yaitu terdiri dari kolom PID dan CMD.
$ ps –eo pid,cmd | more
Jika halaman penuh erlihat prompt –More– di bagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke prompt perintah.
analisa : digunakan untuk melihat pid dan cmd yang sedang berlangsung.
20. Ketik ps –eo pid,ppid,%mem,cmd | more dan tekan Enter. Akan menampilkan kolom PID, PPID dan %MEM. PPID adalah proses ID dari proses parent. %MEM menampilkan persentasi memory system yang digunakan proses. Jika proses hanya menggunakan sedikit memory system akan ditampilkan 0.
$ ps –eo pid,ppid,%mem,cmd | more
analisa : sama dengan perintah ebelumnya namun dengan tambahan ppid dan % memori yang terpakai.
PERCOBAAN 4 : MENGONTROL PROSES PADA SHELL
2. Gunakan perintah yes yang mengirim output y yang tidak pernah berhenti
$ yes
Untuk menghentikannya gunakan Ctrl-C.
analisa : hruf y akan terus keluar dan tidak akan berhenti kecuali kita menetak ctrl+c.
3. Belokkan standart output ke /dev/null
$ yes > /dev/null
Untuk menghentikannya gunakan Ctrl-C.
analisa : digunakan untuk membelokkan standart output dari command $ yes ke /dev/null
4. Salah satu cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk hal yang lain dengan meletakkan proses pada background dengan menambahkan karakter & pada akhir perintah.
$ yes > /dev/null &
Angka dalam ”[ ]” merupakan job number diikuti PID.
analisa : perintah yes ebelumnya tidak berhenti, namun hanya dikirim ke background.
5. Untuk melihat status proses gunakan perintah jobs .
$ jobs
analisa : digunakan untuk melihat proses dan pid nya
7. Untuk menghentikan job, gunakan perintah kill diikuti job number atau
PID proses. Untuk identifikasi job number, diikuti prefix dengan karakter
”%”.
$ kill %
contoh : kill %1
analisa : digunakan utnuk menghentika suatu proses dengan memasukkan nomor idnya.
4. Lihat status job setelah diterminasi
$ jobs
analisa : digunakan untuk melihat proses dan pid nya

0

buat template di blogger

Posted by Rian Bahtiar on 02.31

0

Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis

Posted by Rian Bahtiar on 00.52
Web statis adalah sebuah web yang isinya tidak bisa dirubah-rubah dan tidak memiliki data base sebagai tempat penyimpanan kontennya. Apabila inggin mengubah isi dari website, harus melakukan perubahan tulisan yang tertanam pada file perogram terdsebut , sehingga penguasaan bahasa pemograman harus benar-benar dikuasai dengan baik. 
Contoh dari pemograman statis ini adalah HTML dan CSS

Web Dinamis adalah sebuah web yang isinya dapat dirubah sewaktu-waktu tanpa melalui perubahan code pada file web, akan tetapi melalui halaman administrator. Content yang tampil dalam web dinamis tersimpan pada sebuah data base sehingga orang awam pun bisa merubah isi content web tanpa penguasaan bahasa pemograman web.
Biasanya web ini tersusun dari bahasa pemograman yaitu HTML,CSS dan berhubungan dengan database MySQL.
Contoh website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll.


0

Komunikasi Di Depan Umum

Posted by Rian Bahtiar on 23.14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Komunikasi di depan umum sangatlah penting bagi generasi muda saat ini, karena dengan berlatih untuk berbicara di depan umum dapat menguji keberanian untuk menyampaikan ide-ide, pengetahuan, dan pengalaman kepada orang banyak. Akan tetapi dimanakah kita dapat menjumpai kelompok-kelompok anak muda yang melatih diri, menyiapkan diri, untuk cakap dan terampil berbicara di dapan umum?
Padahal di negara kita, yang merdeka, damai, dan berbudaya dan haus akan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, tuntutan agar kita cakap berbiacara secara efektif di depan publik sangatlah besar.
Inilah salah satu obsesi penulis, bagaimana membantu generasi penerus ini supaya terampil berkomunikasi langsung d depan publik. Kecakapan ini lebih menjamin terciptanya masyarakat yang saling menghargai, saling memahami, dan bersama-sama menuju kepembangunan nasional.

1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa itu komunikasi di depan umum
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan cara berbicara di depan umum

1.3. Rumusan permasalahan
1. Apa itu komunikasi di depan umum?
2. Bagaimana teknik berbicara di depan umum?
3. Apa saja hambatan ketika berbicara di depan umum?

BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara merupakan suatu kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan karena berbicara digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai aktifitas. Berbicara sangat mudah dilakukan terutama dalam keadaan santai dengan teman, keluarga. Namun pada beberapa orang berbicara itu akan mejadi sangat susah jika berada dihadapan khalayak ramai karena hal ini sudah melibatkan ketahanan mental yang prima. Pengalaman di dalam menyampaikan sesuatu dalam pikiran kita dihadapan banyak orang memang membutuhkan latihan dan keberanian diri. Dengan banyak berlatih dan belajar bagaimana menyiasati berbagai situasi saat berbicara merupakan salah satu resep mujarabnya.

Apakah berbicara itu? 

Menurut beberapa sumber, berbicara dapat didefinisikan sebagai :
• cara berkomunikasi mengungkapkan pikiran, pandapat, gagasan, parasaan, dan keinginan dengan bantuan lambang-lambang yang di sebut kata-kata (Tarigan, 1981:8)
• ekspresi dari gagasan-gagasan pribadi seseorang (Powers, 1954:5-6)

Berbicara didepan publik/umum merupakan kegiatan yang pada dasarnya dilakukan dalam rangka komunikasi. Pembicara memiliki ide yang dapat berupa pengetahuan, pengalaman, cita-cita, keinginan, perasaan, dan sebagainya itu akan disampaikan kepada publik. Bagaimana cara menyampaikannya?
Pembicara menyajikan idenya mempergunakan kode, tanda atau lambing. Kode utama yang diperlukan pembicara adalah bahasa. Bahasa yang disusun begitu rupa untuk untuk menyampaikan ide ini biasa disebut wacana. Karena pembicara ingin menyampaikan idenya secara langsung kepada publiknya. Wujud wacananya adalah wacana lisan. Publik mendengarkan wacana lisan pembicara serta menyaksikan ekspresi wajah, gerak anggota tubuh, dan penampilan pembicara.publik aktif menafsirkan ide yang ingin disampaikan pembicara dengan mempergunakan wacana lisan dan seluruh ekspresinya itu.
Apa tujuan utama orang berbicara di depan umum? Tujuan orang berbicara didepan umum adalah agar umum memiliki ide seperti yang dimiliki pembicara. Dengan kata lain, tercipta kebersamaan dalam ide. Pembicara dan publik sama-sama memiliki ide yang sama.
Untuk memulai berbicara didepan forum umum, ada 4 faktor yang harus dimiliki oleh seorang pembicara , yaitu :

1) Percaya Diri
Salah satu faktor utama yang wajib pertama kali dimiliki oleh pembicara. Jika seorang pembicara tidak percaya diri maka akan sulit baginya untuk menyampaikan ide dan gagasan yang ada didalam pikirannya. Hal ini disebabkan hatinya sudah diliputi rasa grogi,malu atau takut sehingga bingung harus menyampaikan apa dan tidak tahu dari manakah untuk memulai presentasinya. Rasa percaya diri ini dapat dilatih perlahan dengan mulai berlatih berbicara dihadapan forum-2 kecil dengan tema pembicaraan ringan dan santai.

2) Kejelasan Suara
Gunakan suara yang dapat didengar jelas oleh audien (pendengar). Volume suara cukup sedang-2 saja dan jangan menggunakan istilah-2 yang sulit dimengerti oleh audien karena tingkat pengetahuan dari masing-2 audien tidak sama. Penggunaan istilah-2 umum mungkin akan sangat membantu para audien memahami apa yang kita sampaikan.

3) Ekspresi/Gerak Mimik
Seorang pembicara juga merupakan seorang aktor dihadapan audiennya. Penggunaan ekspresi yang tepat sesuai tema pembicaraan kita akan dapat membuat audien menjadi lebih semangat untuk mengikuti setiap detil pembicaraan kita dan terhindar dari kantuk akibat kebosanan melihat cara berbicara kita. Sebagai contoh, misalnya kita berbicara mengenai kepahlawan para pejuang tempo dulu didalam acara HUT RI maka tentu saja ekspresi semangat berkobar-2 harus kita tunjukkan didepan umum tanpa mengurangi penyampaian makna pembicaraan.

4) Kelancaran Komunikasi
Agar audien dapat menangkap maksud penyampaian pembicara maka cara menyampaikan haruslah lancar dan terunut dengan baik. Berbicara dengan tersendat-sendat atau terputus-putus karena adanya gangguan faktor lain (mis: HP berdering terus) dapat mengurangi antusias audien sehingga menimbulkan kejengkelan yang dapat merugikan pembicara itu sendiri.

Kiat-kiat berbicara di depan umum 
Ibarat sebuah masakan mempunyai sebuah resep maka agar dapat berbicara sukses didepan umum juga mempunyai kiat-kiat yang patut dicoba, yaitu :
a) Menguasai medan dan mengetahui siapa calon pendengar terlebih dahulu sehingga dapat menyusun strategi agar mereka dapat antusias sewaktu kita mulai berbicara.

b) Gunakan tema pembicaraan yang sesuai dengan tingkat kemampuan daya tangkap pendengar/audien sehingga mereka tidak menjadi bosan dan kemudian mengabaikan pembicaraan kita. Audien cenderung bosan dan mengobrol atau mengantuk ketika pembicara menyampaikan materi yang tidak bisa ditangkapnya.

c) Menggunakan pilihan kosakata yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar agar tidak terjadi salah komunikasi.

d) Jika terjadi gangguan psikologis, sebaiknya alihkan perhatian kita dengan cara memegang sesuatu atau menggunakan media sehingga rasa stress/kuatir dapat kita alirkan ke media tersebut sehingga tidak mengganggu konsentrasi sewaktu berbicara.

e) Berani memulai berbicara dan berusahalah mencari celah untuk menarik antusiaisme audien guna menghidupkan suasana komunikasi kita.

f) Sebagai pembicara kita harus tenang untuk menghindari alur berpikir yang melompat-lompat / cerita yang tidak runtut sehingga dapat membuat pembicaraan kita terlihat tidak tentu arahnya.

g) Beri penekanan pada topik yang menjadi tujuan kegiatan berbicara tersebut dengan cara menyampaikan suatu kalimat secara berulang-2 secara tepat sehingga tidak terkesan mendikte audien.
Siap Sebelum Bicara ......

Ada 6 hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara efektif, yaitu: mengapa, siapa, di mana, kapan, apa dan bagaimana.
Mengapa: Menetapkan Sasaran 
Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran Anda sebagai pembicara adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam memilih bahan yang sesuai dengan sasaran. Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat, mengisi kajian, dan sebagainya.

Siapa: Pendengar
Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri Anda bahwa Anda menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar yang tepat.
Hal yang perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain : 
1. Berapa banyak orang yang hadir? 
2. Mengapa mereka hadir di ruang tersebut? 
3. Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas topik pembicaraan? 
4. Apa harapan mereka atas topik pembicaraan? 
5. Bagaimana usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka?

Di Mana: Tempat dan Sarana 
Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memperhatikan tempat pembicaraan akan dilaksanakan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi pembicara : 
1. Melakukan praktek 
Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, maka akan lebih baik untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul berbicara di depan sidang pendengar. 
2. Mempelajari sarana yang tersedia 
Sangat bermanfaat, bila Anda lebih dahulu melakukan latihan untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan OHP (Over Head Projector). 
3. Meneliti gangguan yang mungkin timbul 
Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin timbul, misalnya pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus dapat mengalahkan suara kendaraan yang lewat. 4. Tata letak tempat duduk 
Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur, dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan.

Kapan: Waktu 
Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicaraan? Anda perlu memperhatikan manajemen waktu. 
1. Waktu penyelenggaraan sangat mempengaruhi 
Biasanya, waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu ‘kuburan’. Pendengar yang sudah makan kenyang, apalagi jika makanan yang disajikan enak rasanya, akan membuat pendengar lebih tertarik untuk ‘berngantuk ria’ daripada mendengarkan pembicaraan. 
2. Berapa lama waktu yang digunakan 
Anda perlu memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat, atau waktu tanya jawab. Agar punya manajemen waktu yang baik, maka perlu latihan terlebih dulu. 
3. Masalah konsentrasi 
Sangat sulit bagi pendengar untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa bahwa pembicaraan Anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat. Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di awal pembicaraan, setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit.

Apa: Bahan yang Akan Digunakan 
Agar sasaran pembicaraan dapat dicapai, maka persiapan bahan perlu dilakukan. Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan: 
1. Menyusun dan memilih bahan 
Susunlah pokok-pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit pertama jangan terlalu banyak pokok-pokok yang akan disampaikan. 
Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran pembicaraan, waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan dan bahan yang tidak perlu diberikan. 

2. Gunakan contoh 
Sederhanakan informasi yang sulit dan kompleks. Gunakan juga contoh-contoh yang benar-benar terjadi dan kaitkan dengan pokok-pokok yang ingin disampaikan. 

3. Membuka dan menutup pembicaraan 
Dalam membuka pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar, dapat menimbulkan rasa butuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar dan sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, Anda harus dapat menyimpulkan hal-hal yang telah dibicarakan. 

4. Membuat catatan-catatan apa yang ingin dibicarakan. 
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut-urutan dalam pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu-kartu atau kertas kecil. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata-kata kunci saja dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu.
Bagaimana: Teknik Penyampaian 
Penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata. Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi persentase kontribusi sebagai berikut : 
7%: penggunaan kata 
38%: penggunaan nada dan suara 
55%: penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh 

1. Pemilihan kata 
Kata-kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah. 

2. Teknik penyampaian berita 
Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain: 
- Gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat. 
- Diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diterima. 
- Bicara dengan jelas dan teratur. 
- Bicara dengan volume memadai. 

3. Bahasa tubuh 
Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraan justru bergantung pada hal yang non kata, seperti: gerakan tubuh, tangan, kontak mata, cara berdiri, dan ekspresi muka. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan.
Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain :
1. Tatap mata pendengar 
Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa yang Anda sampaikan. 

2. Senyum 
Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan. 

3. Hindari membuat jarak 
Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau Anda bicara di depan kelas yang pesertanya duduk, Anda bisa jalan-jalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di belakang papan tulis akan menciptakan jarak dengan pendengar. 

4. Berdirilah yang tegak tapi tidak kaku 
Berdiri tegak dan kaku, dapat menciptakan ketegangan. 

5. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian 
Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi gerakan-gerakan tangan perlu ada untuk yang ingin disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan gerakan, hindari juga mengulang kata-kata yang sama
6. Berusahalah sewajar mungkin 
Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk mencemaskan diri sendiri. Cara yang efektif untuk bisa menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di depan kamera sehingga pembicara dapat melihat diri sendiri atau bicara di depan teman-teman.
Meningkatkan Kualitas 

Banyak cara yang dapat digunakan dalam rangka menghidupkan suasana pembicaraan, apalagi bila waktu bicara cukup panjang. Beberapa cara yang dapat Anda gunakan antara lain: 

1. Partisipasi sidang pendengar 
Metode diskusi kelompok, dengan cara membagi pendengar menjadi kelompok-kelompok kecil dan kemudian setiap kelompok kecil diberi tugas, pertanyaan, atau kuis kemudian diminta mempresentasikan jawabannya di depan pendengar yang lain akan meningkatkan partisipasi pendengar dan menghidupkan suasana. 

2. Sesi untuk tanya jawab 
Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dapat menguji apakah materi sudah dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar. 
3. Antusiasme 
Tunjukkan antusiasme pembicara sewaktu menyampaikan materi. 

4. Situasi yang menyenangkan 
Ciptakan situasi yang menyenangkan dan tidak menegangkan/mengancam. 

5. Pendengar yang ‘sulit’ 
Tidak seluruh pendengar adalah pendengar yang kooperatif dan positif, mungkin saja ada peserta yang ‘sulit’. Sebaiknya, jangan menimbulkan pertentangan langsung dengan peserta tersebut atau mempermalukannya di depan peserta lain. 
6. Gunakan alat bantu 
Alat bantu dapat mendukung pembicara dalam menyampaikan gagasan atau berita.

Hambatan dalam komunikasi di depan umum
a) Tipe kelinci
Persoalan diri sendiri yang pertama-tama harus didobrak adalah bersikap seperti kelinci, yaitu menolak kesempatan untuk tampil. Kelinci akan lari sebelum berhadapan dengan musuhnya. Jika tidak mendobrak sikap ini, rasa takut akan terus menghantui. Tidak berani menampilkan diri dengan berbagai dalih tidak mengatasi persoalan, justru member persoalan.

b) Belum terbiasa
Jika rasa takut teratasi dan telah tampil didepan umum, masalah berikutnya membiasakan diri tampil depan umum. Tampil lagi, tampil lagi, tampil lagi, dan tampil kesekian kalinya akan membebaskan dari rasa takut. Selanjutnya akan merasa tenang dan aman.

c) Kurang persiapan
Secakap apapun seorang pembicara, jika kurang persiapannya jangan diharapakan dia tampil optimal. Sebaliknya, seorang pemula yang menyiapkan diri secara sungguh-sungguh penampilannya akan berhasil.

d) Kondisi tidak sehat
Pembicara amatir biasanya tidak menjaga kesehatan dirinya. Apa yang terjadi? Sewaktu akan tampil bisa jatuh sakit. Dia bisa tidak jadi tampil. Jelas ini tidak professional. Seorang pembicara harus memelihara kesehatan dirinya: badannya, jiwanya, dan pribadinya secara utuh. Agar badan sehat orang perlu makan cukup, istirahat, tidur dan berolahraga teratur.

e) Motivasi tidak kuat
Berkali-kali tampil , tetapi tanpa motivasi yang kuat tidak akan banyak hasilnya. Apalagi tampil seperti anak domba yang diseret ke kandang. Asal melaksanakan tugas. Berhasil atau tidak, tidaklah penting. Yang penting perintah dilaksanakan. Seorang pembicara memerlukan motivasi. Ada banyak motivasi yang dapat mendorong seseorang tampil sebagai pembicara, namun tidak semua motivasi itu kuat. Beberapa motivasi tersebut antara lain: menarik perhatian, mencari nama, memperebut kedudukan, mencari uang, dan sebagainya. Sedangkan motivasi yang sehat dan tahak uji antara lain cinata sesama, cinta nusa dan bangsa, dan cinta kepada tuhan. Pembicara yang tampil dengan motivasi yang kuat pada umumnya akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak putus asa apabila gagal.

f) Menyia-nyiakan kan bakat khusus
Tidak melatih bakat yang dimiliki, padahal jika potensi ini digali bisa menjadi suatu keberhasilan bagi orang tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berbicara di depan publik/umum merupakan kegiatan yang pada dasarnya dilakukan dalam rangka komunikasi. Pembicara memiliki ide yang dapat berupa pengetahuan, pengalaman, cita-cita, keinginan, perasaan, dan sebagainya itu akan disampaikan kepada publik.
Banyak hal-hal yang harus diperhatikan sebelum berbicara di depan umum, agar apa yang disampaikan bisa optimal selain itu juga kita akan di hadapi hambatan-hambatan yang akan mengganggu dalam proses komunikasi di depan umum. Oleh sebab itu sangatlah perlu persiapan ketika berbicara di depan umum.

3.2. Saran
Kita tidak perlu takut ketika berbicara di depan umum, karena itu tergantung dari diri kita sendiri. Mencoba untuk tampil dan selalu berlatih akan membantu kita untuk tidak merasa rendah diri ketika berhadapan dengan orang banyak. Selain itu kepercayaan diri juga sangat perlu. Biasakan diri untuk menyampaikan pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide di depan umum. Karena tidak hanya bakat yang menentukan tetapi kemauan untuk mencoba dan berlatih.

DAFTAR PUSTAKA
Sukadi G. 1993. Public Speaking. Jakarta : Grasindo


Copyright © 2009 Rian Bahtiar Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.